Sunday, August 14, 2011

TAK ADA RESTORAN, BEKALPUN JADI

Beda namanya, beda bahannya. Beda bahannya, beda rasanya. Ya, biar berbeda-beda, aneka bekal dari berbagai daerah ini enak disantap. Apakah kamu pernah mencobanya?


Manggia
Manggia
      Manggia adalah makanan khas masyarakat pedalaman papua. Manggia biasanya dibawa untuk bekal perjalanan jauh. Seperti ke ladang atau ke pasar. Manggia dibuat dari tepung sagu yang dibentuk bulat-bulat. Sebelum dimasak dengan cara dibakar di atas bara, orang papua sering memasukkan koo di dalam bulatan sagu. Mm, aroma khas koo yang sudah matang dan rasa gurihnya, membuat manggia bertambah lezaaat. Mau tahu, resep rahasia yang disebut koo? Koo itu ulat pohon sagu. Mau coba?


Gablog
Nasi Gablog
      Gablog (bukan goblok) dibuat dari nasi putih yang ditumbuk. Rasanya gurih karena diberi bumbu sedikit garam, parutan kelapa muda, dan daun salam. Bumbu-bumbu dicampur saat beras diaron setengah matang. Setelah masak, nasi ditumbuk hingga kenyal seperti dodol. Setelah dingin, jadilah nasi gablog. Cara penyajiannya dengan diiris kotak-kotak. Gablog enak dimakan dengan sayur pecel dengan sambal kacang pedas. Gablog adalah makanan khas pada acara sambatan atau     gotong royong mendirikan rumah. Petani di jawa tengah juga sering membawa gablog untuk bekal pada saat mereka bergotong royong memanen jagung atau padi.


Arem-arem
Arem-arem
      Arem-arem itu bentuknya mirip lontong. Di dalamnya sudah ada lauk. Biasanya arem-arem dibuat untuk bekal piknik. Tapi dikota-kota besar, arem-arem dijual untuk makanan pengganti sarapan. Arem-arem dibuat dari nasi liwet yang diberi santan, bumbu daun salam, dan sedikit garam. Jadi baunya sedap dan rasanya gurih. Cara membuatnya, nasi gurih yang hampir matang ditaruh di atas daun pisang. Di tengahnya diberi lauk sambal goreng kentang. Boleh juga ditambah irisan telur dadar atau suwiran daging. Nasai dibungkus dengan cara digulung sambil ditekan hinggu padat. Kukus sampai matang dan biarkan sampai dingin. Arem-arem sangat praktis untuk bekal makan di perjalanan.


Nuk
Nuk
      Nuk adalah nasi dan lauk yag dibungkus daun pisang. Sebelum dibungkus, nasi dicetak dengan mangkuk atau batok kelapa. Orang jawa tengah bilang, mencetak nasi menggunakan batok kelapa dikatakan "dinuknuk". Makanya nasi bungkus itu disebut  "Nuk". Lauknya lengkap. Ada mi goreng. Kering tempe, dan irisan-irisan kecil telur dadar. Di desa-desa di jawa tengah, nuk hanya dibuat pada saat "Tujuh belas Agustusan". Biasanya, setiap keluarga membuat nuk untuk konsumsi anak sekolahan atau perwakilan masyarakat yang mengikuti upacara HUT kemerdekaan RI di lapangan desa.


Nasi Timbel
Nasi Timbel
      Dalam bahasa Sunda, timbel artinya bekal. Nasi timbel, aslinya memang nasi yang dibungkus daun pisang. Para petani, biasanya membungkus nasi dengan daun pisang untuk bekal saat bekerja di sawah atau di ladang. Kenapa dibungkus daun? Ini supaya praktis, karena bungkusnya sekaligus bisa dipakai buat wadah. Jadi, petani tidak perlu repot membawa piring. Untuk lauknya, nasi timbel boleh apa saja. Biasanya ada lauk, sayuran rebus, dan sambal.




Nasi Jaha
Nasi jaha ini makanan khas Sulawesi Utara. Dibuat dari campuran beras nasi dan beras ketan yang diaron dengan santan yang telah diberi bumbu-bumbu. Bumbunya lengkap, lo. Ada pandan, serai, daun jeruk purut, jahe, bawang merah, gula pasir, dan garam. Cara membuatnya, setelah diaron dengan santan, nasi dibungkus dengan daun pisang. Digulung dan dipadatkan, persis seperti membuat lontong. Setelah itu, masukkan kedalam bambu dan bakar diatas bara. Setelah matang, biarkan sampai dingin. Nasi jahe praktis untuk bekal karena nasinya padat dan bumbunya sangat terasa. Mau coba menikmati nasi jaha dengan lauk ikan cakalang fufu atau tongkol asap? Mm, pasti lebih lezat.

No comments:

Post a Comment